Kenapa Warga Amerika (USA) tidak bisa mendaftar pada broker forex luar?
Kenapa Warga Amerika (USA) dibatasi mendaftar pada broker forex tertentu?
Pertanyaan ini mungkin baru anda sadari dan seketika mengingat term anda condition yang dicantumkan oleh beberapa broker (selain dari broker Amerika) mengenai pembatasan calon nasabah yang berasal dari Amerika (USA), barulah kemudian mucul pertanyaan tersebut.
 |
| Gambar : IC Markets Term & Conditions |
Lalu Kenapa Warga Amerika (USA) tidak bisa mendaftar pada broker forex luar?
Alasan utama dari batasan tersebut adalah, adanya undang-undang Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act yang dikeluarkan pada saat pemerintahan Presiden Obama Tepatnya Tanggal 21 Juli Tahun 2010 untuk melindungi Amerika Serikat dari resesi ekonomi dengan cara melindungi konsumen dari praktik jasa keuangan yang merugikan. Salah satunya adalah dengan membatasi warga Amerika melakukan transaksi keuangan pada perusahaan broker yang tidak diregulasi oleh badan regulasi CFTC (Commodity Futures Trading Commission) dari Amerika Serikat.
Terbitnya Undang-undang Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act didasari atas tanggapan terhadap resesi yang terjadi di Amerika Serikat akhir 2000-an, dimana sejak 1854 Amerika mengalami 33 kali resesi, bahkan menurut National Association of Business Economics, pada tahun 2019 ini Amerika Serikat juga menunjukkan gejala resesi dilihat dari pelambatan ekonomi serta diperkuat dengan adanya inversi yield obligasi.
Garis besar Isi dari Undang-undang ini adalah untuk mendukung stabilitas keuangan Amerika Serikat dengan memperbaiki akuntabilitas dan transparansi sistem keuangan, mengakhiri "terlalu besar untuk hancur", melindungi pembayar pajak Amerika Serikat dengan mengakhiri sistem dana talangan, melindungi konsumen dari praktik jasa keuangan yang merugikan, dan keperluan lain.
UU ini mengubah lingkungan regulasi keuangan Amerika Serikat yang memengaruhi semua lembaga regulasi keuangan federal dan hampir setiap bagian dari industri jasa keuangan di negara ini. Seperti apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi ketika pidato Pelantikan Presiden bulan oktober 2019 lalu bahwa ia akan memangkas beberapa UU melalui omnibus law yaitu dengan membuat satu UU baru untuk mengamandemen beberapa UU sekaligus. Hal itulah yang terjadi ketika Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act diterbitkan, undang-undang ini sekaligus meng-amandemen beberapa undang-undang diantaranya :
- Commodity Exchange Act,
- Consumer Credit Protection Act,
- Federal Deposit Insurance Act,
- Federal Deposit Insurance Corporation Improvement Act of 1991,
- Federal Reserve Act,
- Financial Institutions Reform,
- Recovery, and Enforcement Act of 1989,
- International Banking Act of 1978,
- Protecting Tenants at Foreclosure Act,
- Revised Statutes of the United States,
- Securities Exchange Act of 1934,
- Truth in Lending Act
Bagaimana dengan Negara lain? Sepertinya Negara-negara lain masih belum membuat aturan ketat terhadap apa yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika.
Kalau dilihat secara realitas, di Indonesia masih banyak broker-broker luar yang nyaman dan tidak takut menerima nasabah dari Indonesia, meskipun badan regulasi seperti BAPPEBTI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah secara terbuka mengumumkan perusahaan-perusahaan pialang yang belum diregulasi atau mendapat izin di Indonesia serta pemblokiran terhadap situs-situs broker yang tidak memiliki izin. Akan tetapi para trader Indonesia masih tetap dan merasa untung menjadi nasabah dari broker luar.
Entah apa yang terjadi, jika apa yang diberlakukan pemerintah Amerika diterapkan di Indonesia, maka dana nasabah akan beku seperti es kutub yang tak mencair.
Referensi :
- Money Smart, Gara-Gara 4 Resesi Ini, Ekonomi Amerika Serikat Sempat Tersungkur, https://www3.moneysmart.id/
Referensi :
 tidak bisa mendaftar pada broker forex luar?){kind=link}